Ada banyak hal yang kita tidak ketahui di dunia ini, salah satunya mereka yang tidak bisa kita lihat. Banyak yang mengatakan bahwa hidup manusia berdampingan erat dengan dunia mereka yang sulit kita lihat.
Cerita
demi cerita terus menyebar seiring perkembangan jaman, bagaikan dongeng sebelum
tidur yang hanya untuk menakut-nakuti anak kecil.
Suatu kejadian yang sulit di pecahkan oleh akal sehat, selalu saja dikaitkan dengan keaktifan dunia supranatural. Hmm aneh memang, tapi ini lah adanya!
Suatu kejadian yang sulit di pecahkan oleh akal sehat, selalu saja dikaitkan dengan keaktifan dunia supranatural. Hmm aneh memang, tapi ini lah adanya!
Salah
satu cerita yang sering orang dengar adalah sesosok makhluk yang katanya
menjadi penghuni di setiap bangunan-bangunan yang ada. Mulai dari penunggu
sekolah, rumah sakit, bangunan sejarah, hingga rumah-rumah warga.
Aku
salah satu orang yang mampu melihat mereka yang banyak orang sebut dengan
sebutan Hantu, Setan, dedemit, dan apapun itu bahasanya. Ini bukan cerita ku
tentang kehidupan ku yang berteman dengan mereka, melaikan cerita yang melawan
rasa risih ku saat berjumpa dengan mereka.
Aku
tidak takut kepada mereka, jikalau wajah mereka tidak menyeramkan dengan
penampilan penuh dengan darah di sekujur tubuhnya. Namun ada hal yang membuat
ku risih dengan keadaan ini, yaitu suara mereka yang kian banyak, bagaikan
bisikan ucapan selamat malam disaat tidur.
Sering
kali aku melihat makhluk-makhluk berterbangan di koridor sekolah, entah itu di
area kantin, ataupun setiap lorong di sekolah ku.
Salah satu Hantu yang pernah aku lihat dengan jelas adalah hantu yang mengintip di balik dinding toilet sekolah.
Salah satu Hantu yang pernah aku lihat dengan jelas adalah hantu yang mengintip di balik dinding toilet sekolah.
Yang
aku lihat, bukanlah hantu berwajah seram maupun terlihat banyak darah pada
umumnya yang biasa kita dengar dari orang-orang. Hantu ini berambut hitam
kecoklatan, berwajah cantik.
Pertama
kali aku melihatnya, ketika aku baru saja menyelesaikan tugas sekolah pada
pukul 5.00 sore, dan dari situ aku tidak segera pergi meninggalkan sekolah, karna
masih ada beberapa teman-teman ku yang masih ingin di sekolah.
Canda
tawa kita kumandangkan, dan tanpa kita ketahui bahwa hari semakin sore, salah
satu temanku yang bernama Liya, ia bertirak menyebutkan kata Hey Tayo sangat kencang, dan ketika itu
pun aku melihat ke arahnya yang sedang kembali dari arah Toilet, namun ada yang
aneh dari apa yang aku perhatikan.
Terdapat Dia yang muncul dari balik dinding, namun menghilang dengan cepat.
Terdapat Dia yang muncul dari balik dinding, namun menghilang dengan cepat.
Sontak
aku menceritakan ini dengan teman ku yang kebetulan mengerti soal hantu, dan temanku hanya bilang, “Itu Cuma penunggu kamar mandi cuk, yang pernah ngerasukin kakak kelas
tempo hari! “
Dari
situlah aku mulai paham,
setelah temanku yang bernama Azam menceritakan semuanya tentang sesosok makhluk
misterius itu.
Dia
hantu penunggu toilet guru, hantu yang memakai kebaya dengan wajahnya yang
cantik. Azam bilang, hantu itu membenci keramaian, maka dari itu ia menampakan
diri walaupun tak banyak orang mengetahui nya.
Hantu perempuan itu tidak jahat, tidak pernah mengganggu manusia, namun satu hal yang akan dia lakukan apabila ada seorang wanita yang sedang kesal terhadap seseorang, dan wanita itu melampiaskan kekesalannya di dekat area toilet guru itu makan hantu itu akan memasuki tubuhnya, dan memberi peringatan kepada orang-orang supaya tidak berisik,dan mengganggu ketenangannya.
Hantu perempuan itu tidak jahat, tidak pernah mengganggu manusia, namun satu hal yang akan dia lakukan apabila ada seorang wanita yang sedang kesal terhadap seseorang, dan wanita itu melampiaskan kekesalannya di dekat area toilet guru itu makan hantu itu akan memasuki tubuhnya, dan memberi peringatan kepada orang-orang supaya tidak berisik,dan mengganggu ketenangannya.
Selain
hantu sekolah, aku pun kian risih dengan hantu yang aku pernah aku temui di
dekat sungai ketika aku pulang sekolah menuju rumah pukul 6.23 sore. Hari itu
sudah mulai gelap, hanya aku dan temanku bernama Azhar.
Dua pohon ku lewati, namun di pohon kedua terdapat suara tangisan anak kecil, temanku pun menyadari suara itu, namun ketika kami ingin melewati pohon ke tiga, aku melihat ke arah sungai, dan sialnya aku melihat ke arah pohon ada seseorang di pohon itu.
Dua pohon ku lewati, namun di pohon kedua terdapat suara tangisan anak kecil, temanku pun menyadari suara itu, namun ketika kami ingin melewati pohon ke tiga, aku melihat ke arah sungai, dan sialnya aku melihat ke arah pohon ada seseorang di pohon itu.
Sontak
aku terkejut dan kembali melihat ke arah jalan dan segera menanyakan hal
tersebut kepada Azhar “Zhar, Lu liat ke
pohon gede tadi deh! “
Azhar
melihat ke arah pohon itu, namun tidak ada apa-apa di sana, dan untuk
memastikan, akupun ikut melihat ke arah pohon itu, dan benar saja tidak ada
apa-apa.
Banyak
hal lainnya berupa wujud yang sering aku lihat, sekilas maupun jelas, namun aku
tak masalah dengan itu, selagi hantu itu terlihat tidak menyeramkan.
Yang
selama ini aku tidak suka dengan hantu, aku hanya takut bila ia muncul
tiba-tiba di depan ku, mengejutkan ku, dan juga suara-suara bagai bisikan yang
terdengar di telinga ku.
Namun
selagi mereka tidak menakut-nakuti ku, aku tidak keberatan walaupun memang aku
terganggu dengan suara-suara mereka. Tapi inilah kehidupan, selagi dunia ini
masih ada, semuanya akan terus berdampingan.
TAMAT