Sesaat Pintar: Horror -->
Showing posts with label Horror. Show all posts
Showing posts with label Horror. Show all posts

Friday, April 5, 2019

Mereka : Yuliana

Mereka : Yuliana

Banyak hal yang perlu kita ketahui, salah satunya sebuah larangan yang memang sudah di peringatkan oleh leluhur kita. Namun terkadang, larangan tersebut sengaja untuk di langgar, yang akhirnya menimbulkan mala petaka.
Larangan yang sering kali kita jumpai, adalah ketika kita pergi kesebuah gunung, banyak sekali larangan yang sudah di peringatkan disana. Mulai dari larangan untuk berkata kasar, bertingkah senonoh, merusak alam, dan lain sebagainya. Namun, apakah itu sebagai jaminan bahwa setiap orang akan melakukan nya untuk menghindari semua larangan tersebut?
Tidak pernah ada yang tau, karna semua itu timbul dari diri sendiri.

• • •

Yuliana Anggraini kerap kali ku bertemu dengannya, banyak hal yang aku pelajari darinya. Hobby mendaki gunung dan juga mengambil foto menggunakan kamera andalannya. Kami dipertemukan untuk pertama kalinya di sebuah Cafe  lalu kami berteman dengan baik Setelahnya. Ketahui lah, Dia bukan Manusia, ia sudah meninggal 3 Tahun lalu, dan Yulia, inilah kisahnya.

Sunday, March 24, 2019

Hidup Berdampingan

Hidup Berdampingan

Ada banyak hal yang kita tidak ketahui di dunia ini, salah satunya mereka yang tidak bisa kita lihat. Banyak yang mengatakan bahwa hidup manusia berdampingan erat dengan dunia mereka yang sulit kita lihat.

Cerita demi cerita terus menyebar seiring perkembangan jaman, bagaikan dongeng sebelum tidur yang hanya untuk menakut-nakuti anak kecil.

Suatu kejadian yang sulit di pecahkan oleh akal sehat, selalu saja dikaitkan dengan keaktifan dunia supranatural. Hmm aneh memang, tapi ini lah adanya!

Salah satu cerita yang sering orang dengar adalah sesosok makhluk yang katanya menjadi penghuni di setiap bangunan-bangunan yang ada. Mulai dari penunggu sekolah, rumah sakit, bangunan sejarah, hingga rumah-rumah warga.

Aku salah satu orang yang mampu melihat mereka yang banyak orang sebut dengan sebutan Hantu, Setan, dedemit, dan apapun itu bahasanya. Ini bukan cerita ku tentang kehidupan ku yang berteman dengan mereka, melaikan cerita yang melawan rasa risih ku saat berjumpa dengan mereka.

Aku tidak takut kepada mereka, jikalau wajah mereka tidak menyeramkan dengan penampilan penuh dengan darah di sekujur tubuhnya. Namun ada hal yang membuat ku risih dengan keadaan ini, yaitu suara mereka yang kian banyak, bagaikan bisikan ucapan selamat malam disaat tidur.

Sering kali aku melihat makhluk-makhluk berterbangan di koridor sekolah, entah itu di area kantin, ataupun setiap lorong di sekolah ku.
Salah satu Hantu yang pernah aku lihat dengan jelas adalah hantu yang mengintip di balik dinding toilet sekolah.
Yang aku lihat, bukanlah hantu berwajah seram maupun terlihat banyak darah pada umumnya yang biasa kita dengar dari orang-orang. Hantu ini berambut hitam kecoklatan, berwajah cantik.

Pertama kali aku melihatnya, ketika aku baru saja menyelesaikan tugas sekolah pada pukul 5.00 sore, dan dari situ aku tidak segera pergi meninggalkan sekolah, karna masih ada beberapa teman-teman ku yang masih ingin di sekolah.

Canda tawa kita kumandangkan, dan tanpa kita ketahui bahwa hari semakin sore, salah satu temanku yang bernama Liya, ia bertirak menyebutkan kata Hey Tayo sangat kencang, dan ketika itu pun aku melihat ke arahnya yang sedang kembali dari arah Toilet, namun ada yang aneh dari apa yang aku perhatikan.
Terdapat Dia yang muncul dari balik dinding, namun menghilang dengan cepat.

Sontak aku menceritakan ini dengan teman ku yang kebetulan mengerti soal hantu, dan temanku hanya bilang, “Itu Cuma penunggu kamar mandi cuk, yang pernah ngerasukin kakak kelas tempo hari! “
Dari situlah aku mulai paham, setelah temanku yang bernama Azam menceritakan semuanya tentang sesosok makhluk misterius itu.

Dia hantu penunggu toilet guru, hantu yang memakai kebaya dengan wajahnya yang cantik. Azam bilang, hantu itu membenci keramaian, maka dari itu ia menampakan diri walaupun tak banyak orang mengetahui nya.

Hantu perempuan itu tidak jahat, tidak pernah mengganggu manusia, namun satu hal yang akan dia lakukan apabila ada seorang wanita yang sedang kesal terhadap seseorang, dan wanita itu melampiaskan kekesalannya di dekat area toilet guru itu makan hantu itu akan memasuki tubuhnya, dan memberi peringatan kepada orang-orang supaya tidak berisik,dan mengganggu ketenangannya.

Selain hantu sekolah, aku pun kian risih dengan hantu yang aku pernah aku temui di dekat sungai ketika aku pulang sekolah menuju rumah pukul 6.23 sore. Hari itu sudah mulai gelap, hanya aku dan temanku bernama Azhar.

Dua pohon ku lewati, namun di pohon kedua terdapat suara tangisan anak kecil, temanku pun menyadari suara itu, namun ketika kami ingin melewati pohon ke tiga, aku melihat ke arah sungai, dan sialnya aku melihat ke arah pohon ada seseorang di pohon itu.

Sontak aku terkejut dan kembali melihat ke arah jalan dan segera menanyakan hal tersebut kepada Azhar “Zhar, Lu liat ke pohon gede tadi deh! “
Azhar melihat ke arah pohon itu, namun tidak ada apa-apa di sana, dan untuk memastikan, akupun ikut melihat ke arah pohon itu, dan benar saja tidak ada apa-apa.

Banyak hal lainnya berupa wujud yang sering aku lihat, sekilas maupun jelas, namun aku tak masalah dengan itu, selagi hantu itu terlihat tidak menyeramkan.

Yang selama ini aku tidak suka dengan hantu, aku hanya takut bila ia muncul tiba-tiba di depan ku, mengejutkan ku, dan juga suara-suara bagai bisikan yang terdengar di telinga ku.

Namun selagi mereka tidak menakut-nakuti ku, aku tidak keberatan walaupun memang aku terganggu dengan suara-suara mereka. Tapi inilah kehidupan, selagi dunia ini masih ada, semuanya akan terus berdampingan.


TAMAT

Thursday, March 21, 2019

Mereka : Datang Tiba Tiba

Mereka Datang Tiba Tiba
 
“Mereka yang datang Cuma pengen enaknya, pengen maunya aja gak mau ngasih saya imbalan. Sebagai gantinya, saya yang akan rebut itu dari dia! “

Kalimat yang ku dengar di dalam mimpi setelah aku berjumpa dengan makhluk besar dan tinggi berwarna hitam di kelilingi dengan anak kecil maupun remaja berkulit pucat tanpa mata di wajahnya.

Wednesday, March 20, 2019

Mereka : Tak Bisa Dihindari

Mereka Tak Bisa Dihindari

Tak pernah ada yang tahu, kapan kita harus meninggalkan bumi ini. Tak ada yang tahu pula apa yang akan kita jalani nanti.
Semua sudah diatur sedemikian rupa oleh sang Pencipta, dan tugas kita hanya lah menjalaninya tak lupa dengan kebaikan.
Tak ada yang tau, orang di sekeliling kita adalah teman atau musuh, pengikut atau penghianat, dan sebagainya.
Pada masa kini, kita sering kali mendengar ungkapan “Harus pandai-pandai memilih teman!” namun apa yang sebetulnya harus kita lakukan?
Jaman dulu dan sekarang sangat lah berbeda, dulu ingin berteman pun harus dengan orang yang sederajat, bila sekarang tidak sederajat pun sama. Kaya dan miskin pun sama-sama besar sombongnya.
Tapi ya mau begimana lagi? Kita tetep saja tidak bisa menghindari semua itu, karna sudah di tetapkan sesuai takdir.

-        Louis.

Sunday, March 17, 2019

Mereka : Gerbong berapi

Mereka : Gerbong Berapi
 

Ingat kejadian yang menewaskan 100 orang lebih akibat kecelakaan Kereta api 32 tahun silam? Ya bintaro, tepatnya Tragedi Bintaro. Sempat menjadi sorotan media negara luar, karna kecelakaan ini tercatat sebagai kecelakaan tragis dalam perkereta apian Indonesia.
Dan di cerita kali ini, aku akan menceritakan tentang seseorang yang ikut menjadi salah satu dari korban kecelakaan tersebut.

Tuesday, March 12, 2019

Mereka : Catatan Terakhir


Fana? Dunia ini katanya. Penuh dengan kebohongan, kebencian, celaan, dan keburukan lainnya.
Perbedaan, tak habis dijadikan bahan pembicaraan, sedangkanTuhan menciptakan perbedaan untuk saling melengkapi. Namun di balik itu semua, apapun yang kita lihat, ada yang tampak dalam kedipan mata ataupun kebalikannya.

Aku salah satu orang yang beruntung memiliki kelebihan yang tidak semua orang miliki, katanya. Namun aku sendiri beranggapan ini adalah kutukan, kutakan yang menimpa seorang anak berusia 16 tahun.

Indigo? Apa itu? Orang bilang itu adalah sebuah kemampuan spesial! Tapi bagi ku itu tidaklah benar, justru aku benci mendengar kata tersebut.
Mengeluh? Sudah sering ku lakukan itu, tapi nyatanya, keluhan tidak dapat mengubah keadaan.

Namaku Yudi Astira, aku bisa melihat mereka, yang aku anggap teman, namun tidak terlihat oleh banyak orang. Kita berbeda, iya mungkin, alam kita pun berbeda, tetapi mengapa aku bisa melihat mereka?
Aku tidak pernah menyesal memiliki kemampuan ini, tetapi aku takut bisa pada masanya aku harus ikut menjadi bagian dari mereka.